ciri-ciri Ajaran Yang Dapat Mengancam Ideologi Pancasila


Dalam kerangka mempertahankan pancasila, bangsa indonesia sadar akan adanya beberapa falsafah dan pandangan hidup lain yang ajaran atau ciri-cirinya dapat membahayakan kelangsungan hidup pancasila.



Diantara ajaran-ajaran atau paham-paham itu disebut sebagai sumber ancaman ideologi bangsa indonesia yaitu : paham komunisme, paham liberalisme dan paham yang menyalahgunakan agama.

a. Paham Komunisme




Komunisme atau paham komunisme telah dilarang di indonesia karena tidak sesuai dengan ideologi bangsa tetapi juga sejarah kelam pemberontakan PKI yang dikenal dengan istilah pemberontakan G-30 S/PKI, membuktikan kejahatan dan kebiadapan yang telah dilakukan oleh PKI. karena itulah maka komunisme di indonesia merupakan bahaya latent yang harus kita waspadai. Beberapa ciri khas PKI yang dicatat atau diperlihatkan
dalam usaha mencapai tujuanya yaitu:
  1. menciptakan situasi konflik untuk mengadu domba beberapa pihak tertentu (*ingat ini ciri khas untuk PKI bukan untuk paham/organisasi lain).
  2. menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan seperti menteror, menculik, menfitnah, membunuh dan lain sebagainya. Tokoh utama yang mengajarkan komunisme adalah Karl Marx (1818-1883, tokoh sosialis revolusioner yang banyak menulis naskah dibidang sosial ekonomi, ajaran Marx kemudian ditambah dengan pandangan Engels dan Lenin, sehingga ajaran komunis melandaskan diri pada teori Marxisme-Leninisme.
  3. Ajaran komunis adalah Atheis. Ajaran komunis didasarkan atas kebendaan. oleh karena itu komunisme tidak percaya kepada Tuhan. Bahkan agama dikatakanya sebagai racun bagi masyarakat. Ajaran tersebut jelas bertolak belakang dengan ajaran pancasila. Dengan ketuhanan yang maha esa, bangsa indonesia menyatakan kepercayaan dan ketakwaanya kepada Tuhan yang maha esa.
  4. Masyarakat komunis tidak bercorak nasional. Masyarakat yang dicita-citakan komunis adalah masyarakat komunis dunia yang tidak dibatasi oleh kesadaran nasional. Hal ini tercermin dari seruan Marx yang sangat terkenal, kaum buruh diseluruh dunia, Bersatulah !. Komunis juga menghendaki masyarakat tanpa nasionalisme. hal ini bertentangan dengan pancasila yang dengan sila persatuan indonesia secara tegas menyatakan, bahwa nasionalisme adalah suatu yang fundamental. bukan nasionalisme yang sempit, tetapi nasionalisme yang dijiwai oleh kemanusiaan yang adil dan beradab dan dikaitkanya dengan sila-sila yang lain.
  5. masyarakat komunis masa depan adalah masyarakat tanpa kelas. masyarakat tanpa kelaslah yang dianggap akan memberikan suasana hidup yang aman dan tenteram dengan tidak adanya hak milik pribadi atas alat produksi dan hapusnya pembagian kerja. hal ini bertentangan dengan pancasila yang mengakui adanya kebhinekaan dalam masyarakat, namun masyarakat indonesia menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. dalam rangka ini dikembangkanlah asas kekeluargaan dan kegotongroyongan.
  6. Pembangunan masyarakat dan negara. perombakan masyarakat menurut komunis hanya mungkin dilakukan oleh kaum Proletar dengan jalan mengadakan revolusi. setelah revolusi berhasil maka kaum proletar sajalah yang akan memegang tampuk pimpinan pemerintahan dan menjalankan pemerintahan secara diktator yang mutlak (Diktator Proletariat). Hal ini sangat bertentangan dengan pancasila yang memandang negara bukan milik kelompok atau kelas tertentu, melainkan milik seluruh rakyat. oleh karena itu negara bertitik tolak dari warga negaranya yang diakui sebagai pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab, maka negara indonesia adalah negara yang demokratis berdasarkan pancasila.
b. Paham Liberalisme. 

Intisari ajaran Liberalisme bertitik tolak dari hak asasi yang melekat pada manusia sejak ia lahir dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun termasuk penguasa, kecuali dengan persetujuannya. Hak asasi tersebut, yaitu kebebasan mengejar kebahagiaan hidup ditengah-tengah kekayaan materil yang melimpah dan dicapai dengan bebas.
Ancaman dari paham liberalisme hampir tidak dapat digolongkan dalam uraian sejarah sebagaimana tergambar dalam ancaman golongan komunis.
Ini disebabkan karena ancaman liberalisme sangat terselubung dan secara tidak sadar dapat tertanam dalam cara berpikir dan bertindak masyarakat tertentu di indonesia. Paham liberalisme selalu mengaitkan aliran pikiranya dengan hak asasi manusia yang menyebabkan paham tersebut memiliki daya tarik yang kuat dikalangan masyarakat tertentu.
hal tersebut tidak sesuai dengan pancasila yang memandang manusia sebagai mahluk tuhan, yang mengemban tugasnya sebagai mahluk pribadi dan sekaligus mahluk sosial sehingga dalam kehidupan bermasyarakat wajib menyelaraskan kepentingan pribadinya dengan kepentingan masyarakat, dan haknya selalu dikaitkan dengan kewajibanya terhadap masyarakat.

c. Pemahaman terhadap ajaran Agama yang sempit.


Pandangan atau persepsi yang bersumber dari pemahaman yang sempit terhadap ajaran agama, perwujudanya dapat menjurus kearah tindakan ekstrim dan radikal. pandangan tersebut pernah dikembangkan oleh beberapa kelompok di beberapa negara, khususnya pada bangsa yang tidak mempunyai falsafah sendiri secara jelas. sebaliknya paham tersebut tidak mudah berkembang dilingkungan bangsa yang telah memiliki falsafah dan kepribadian sendiri. yang dimaksud dengan ekstrim bukanlah agamanya, tetapi kelompok kecil pemeluk agama tersebut yang dengan menggunakan agama sebagai kedok perjuangan menghasut umatnya yang diarahkan ketujuan politik tertentu. oleh karena itu kalau ada paham yang bernafaskan keagamaan menyatakan menolak pancasila jelas merupakan paham yang menyalahgunakan agama, karena pancasila dan agama tidak bertentangan dan tidak perlu dipertentangkan.

d. Masalah Primordialisme

Adanya sikap yang memutlakkan pandangan, persepsi dan kepentingan kelompok tertentu dapat mengakibatkan antara lain kemunduran nasionalisme yang membatasi pengakuan terhadap harkat dan martabat manusia lain, membatasi moralitas sempit pada kelompoknya, menyulitkan pencapaian konsensus nasional dan loyalitas keseluruhan, dan yang paling membahayakan adalah timbulnya prasangka terhadap kelompok lain. oleh karena itu masalah ini perlu diwaspadai dengan memantapkan wawasan kebangsaan sebagai cara pandang yang sangat diperlukan bagi bangsa indonesia.

e. Ancaman non ideologi

menurut sifatnya ancaman dapat dikelompokan menjadi ancaman yang bersifat non ideologis. beberapa contoh dari ancaman non ideologis adalah yang berasal dari kondisi ekonomi, politik, sosial budaya, dan Hankam yang antara lain dapat digolongkan sebagai masalah kesenjangan sosial.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

POLA KEPEMIMPINAN tanpa JUDUL

Di era kemajuan ilmu pengetahuan, informasi dan teknologi saat ini telah menjadi tuntutan bagi sebuah sistem untuk menyesuaikan diri terh...