Tampilkan postingan dengan label kerekayasaan industri. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kerekayasaan industri. Tampilkan semua postingan

REKAYASA FAKTOR MANUSIA






Unsur manusia dalam sistem integral tidak hanya sebatas faktor produksi tetapi juga menjadi sentral dari sistem. karena demikian pentingnya peranan unsur manusia dalam sistem integral maka pemahaman terhadap faktor manusia seperti potensi, keterbatasan fisik dan mental sangat penting dalam merancang sistem integral.

Kinerja manusia tidak hanya ditentukan oleh mutu perencanaan tetapi juga ditentukan oleh unsur manusia itu sendiri dalam arti manusia hanya dapat menjalankan peranya kalau mereka mau melakukanya. Hal ini mengharuskan kita memiliki perangkat pengetahuan tentang aspek psikologi manusia, dan tidak kalah pentingnya ialah pemahaman tentang apek fisiologi manusia karena faktor ini juga mempengaruhi kinerja manusia.

1. Defenisi Faktor Manusia

Faktor manusia (Human factor) adalah sistem mengenai hubungan antara manusia dengan lingkungan kerjanya (Barnes,1980). Sasaran dari mempelajari hubungan manusia dengan lingkungan kerjanya ialah untuk mendapatkan keseimbangan optimum antara kemampuan manusia dan tuntutan  kerja. Faktor-faktor manusia mengarahkan sebagian besar perhatian kepada sistem kompleks dengan penekanan kepada penggunaan hasil-hasil penelitian langsung terhadap lingkungan kerja dan bukan pada penggunaan data-data historis ataua data berdasarkan pengalaman masa lalu. Artinya, semua data dan informasi yang digunakan dalam perancangan daerah kerja yang efisien dan harmonis adalah data yang diukur secara langsung dilingkungan kerja tersebut.

Karena faktor manusia termasuk dalam Life Sciences maka permasalahan yang terkait selalu merupakan masalah yang kompleks yang membutuhkan pendekatan dari berbagai bidang keahlianantara lain yaitu fidiologi, psikologi, biologi dan engineering. Tidak sedikit perusahaan yang berhasil mengambil manfaaat besar dari penggunaaan pengetahuan tentang faktor-faktor manusia, beberapa diantaranya ialah Eastman Kodak Company, Lochead Missile and Space Company dan lain-lain. Bertolak dari pengalaman dalam mengimplementasikan pengetahuan faktor-faktor manusia dalam perusahaan, para praktisi kemudaian menjabarkan defenisi yang dikemukakan oleh Barnes, salah satu diantaranya cukup populer ialah pendekatan McCormick. Beliau membagi faktor-faktor manusia atas tiga tahap sebagai berikut :

  • Fokus utama dari faktor-faktor manusia ialah mengenai pertimbangan tentang unsur manusia dalam perancangan objek, fasilitas dan lingkungan buatan yang manusia gunakan dalam semua aspek kehidupanya.
  • Sasaran dari faktor-faktor manusia dalam perancangan objek, fasilitas dan lingkungan ialah selain untuk meningkatkan efektifitas fungsional objek, fasilitas dan lingkungan tersebut juga untuk meningkatkan Human Values dalam proses yaitu keselamatan, kesehatan dan kepuasan kerja yang semuanya merupakan kompone Human Welfare.
  • Pendekatan utama dari faktor-faktor manusia ialah penggunaan informasi yang relevan dengan karakteristik dan perilaku manusia secara sistematik dalam merancang objek, fasilitas dan lingkungan yang digunakan oleh manusia.
2. Aspek Fisiologi

Penelaahan tentang aspek fisiologi manusia berkaitan dengan pembahasan faktor fisik (tubuh manusia) serta kegiatan yang dilakukanya dalam melaksanakan pekerjaan. Kita menyadari bahwa manusia memiliki fisik dengan struktur tertentu dan memiliki berbagai keterbatasan. Kita mengetahui bahwa fisik manusia dibentuk tulang, otot, sistem syaraf, dan proses metabolisme. Tulang merupaka kerangka (penopang) yang fungsinya selain memberi bentuk tubuh juga kekuatan mekanik pada tubuh. Untuk memberikan keluwesan gerak pada tubuh manusia maka struktur tulang terdiri dari potongan-potongan yang dihubungkan oleh persambungan (Joints) yang memberi setiap potong tulang dapat melipat dan memutar pada satu atau dua arah walaupun hanya sampai batas tertentu.

Karena energi mekanis dibutuhkan oleh semua bagian tubuh maka dibutuhkan sistem transportasi yang efektif yaitu aliran darah untuk mendistribusikan energi tersebut kesemua bagian tubuh. Aliran darah yang digerakan oleh jantung 'mengutip' nutrisi yang dihasilkan oleh sistem pencernaan dan juga oksigen yang dimasukan oleh paru-paru. Oksigen dibutuhkan untuk proses pembakaran karbohidrat dan lain-lain dalam nutrisi untuk menghasilkan energi mekanis tersebut.

Makin banyak energi dihasilkan makin banyak pekerjaan yang dapat dilakukan. Dengan demikian, untuk mendapatkan hasil kerja operator yang maksimal, perlu diketahuai berapa banyak energi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan sehingga kebutuhan tersebut dapat dipenuhi melalui bahan makanan operator tersebut. Pemahaman tentang kebutuhan energi tersebut serta keterbatasan gerak manusia sehubungan dengan bentuk, ukuran dan tipe sambungan pada struktur tulang manusia sangat penting dalam merancang metode dan tempat kerja yang optimal.

3. Aspek Psikologi 

Tinjauan tentang aspek psikologi menjelasakan bahwa manusia sebagai salah satu faktor produksi memiliki sifat-sifat yang sangat kompleks. Manusia memiliki indra dan faktor kejiwaan. Dengan indranya manusia menagkap signal-signal dari lingkungan sekitarnya, mengolah signal tersebut dan kemudian memberikan respons. Tergantung kepada tipe dan kualitas signal yang dapat ditangkap oleh indranya dan kematangan hasil pengolahan terhadap signal tersebut, respon manusia terhadap lingkunganya dapat bermacam-macam seperti marah, menolak, menangis dan berbagai bentuk agresif negatif lainya dan juga dapat ketawa, berseri, bersorak dan lain-lain yang sifatnya positif. Kualitas mengindra dan mengolah signal yang ditangkap disamping dipengaruhi oleh fisologis juga ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan pengalaman manusia terkait.

Beberapa sifat unik manusia yang tidak dimiliki oleh faktor produksi lain ialah selai mampu mengindra dan mengolah signal dari lingkunganya, manusia juga mampu memiliki keinginan dan motivasi untuk memenuhi keinginan tersebut. Maslow mengatakan bahwa keinginan manusia memiliki hierarki yaitu :  
  • Keinginan untuk mendapatkan kebutuhan fisik (Basic needs) 
  • Keinginan untuk mendapatkan perlindugan dari berbagai ancaman (Security needs)
  • Keinginan atau kebutuhan sosial (Social needs)
  • Keinginan untuk mendapatkan penghargaan tinggi dari lingkunganya (Esteem)
  • Keinginan untuk mewujudkan kemampuan diri (Self actualization).
Tingkatan keinginan tersebut dapat digunakan oleh para manajer sebagai basis untuk merangsang tumbuhnya motivasi kerja karyawan.

Salah satu konsep motivasi lain yang dapat dijadikan basis dalam menumbuhkan dan meningkatkan motivasi kerja karyawan ialah sehubungan dengan motivasi manusia untuk bekerja. Ada empat faktor daya dorong mengapa berupaya untuk bekerja atau mendapatkan pekerjaan yaitu :
  • Faktor kesejahteraan (Welfare)
  • Karir (Career)
  • Rasa bangga (Dignity)
  • Rasa aman (Security)
Tanpa memperhatikan Hierarki dan kebutuhan tersebut, jika keempatnya dapat terpenuhi secara berimbang maka karyawan bersangkutan akan termotivasi bekerja dengan baik bahkan potensial untuk mengembangkan kemandirian dalam bekerja.

4. Sistem Manusia-Mesin

Sistem manusia-mesin (Man-machine-system) adalah inti dari faktor-faktor manusia. Manusia dalam sistem manusia-mesin melakukan tiga hal yaitu :
pertama : Menerima informasi melalui organ pengindra yaitu, mata, telinga, sentuh, hidung dan lain-lain.
kedua : Membuat keputusan berdasarkan informasi yang diterima dari pengetahuan yang dia miliki.
ketiga : mengambil tindakan berdasarkan keputusan yang dibuat baik berupa tindakan secara fisik ataupun penggunaan mesin maupun non fisik seperti membatalkan, merubah rancangan dan lain-lain.

Dalam merancang sistem manusia-mesin yang efektif dan efisien perlu dipahami keunggulan masing-masing serta memanfaatkan keunggulan-keunggulan tersebut secara optimum. McCormick membuat daftar tentang keunggulan-keunggulan manusia dan keunggulan-keunggulan mesin.

Keunggulan manusia : 
  • Mengindra stimulus yang sangat rendah seperti bunyi, cahaya, rasa dan lain-lain.
  • Mendeteksi pola stimulus yang kompleks yang bervariasi dengan situasi.
  • Mengindra kejadian yang tidak umum dalam lingkunganya.
  • Menyimpan informasi dalam jumlah besar dan waktu yang lama dalam ingatan.
  • Mengeluarkan informasi dari ingatan dalam frekuensi yang cukup tinggi.
  • Mengambil manfaat atau pelajaran dari berbagai pengalaman masa lalu.
  • Memilih alternatif tentang moda operasi jika moda lain gagal.
  • Menggunakan prinsip untuk memecahkan problema yang bervariasi.
  • membuat estimasi dan evaluasi subjektif.
  • Mengembangkan penyelesaian masalah secara menyeluruh.
  • Mengkonsentrasikan diri pada kegiatan terpenting jika mengalami situasi padat.
  • Mengadaptasikan diri terhadap variasi dalam lingkungan operasional.
Keunggulan mesin : 
  • Mengindra stimulus yang berada diluar kepekaan-kepekaan normal manusia.
  • Memonitor kejadian-kejadian yang telah terspesifikasi.
  • Menyiapkan informasi yang telah terkode secara cepat dan akurat melalui instruksi yang spesifik.
  • Mengolah informasi kuantitatif berdasarkan program tertentu.
  • Merespon secara cepat dan konsisten terhadap signal input.
  • Melakukan kegiatan yang berulang-ulang secara handal.
  • Melakukan kinerja yang relatif stabil dalam periode kerja yang relatif panjang.
  • Menghitung jumlah dengan kecepatan sangat tinggi.
  • Melakukan operasi secara efisien pada kondisi beban tinggi.
Pengguanaan rekayasa faktor manusia khususnya dalam pemecahan sistem manusia-mesin telah demikian luas. Beberapa kontribusi terbesar rekayasa sistem manusia-mesin ialah pada perancangan kokpit pesawat udara, sistem pemadam kebakaran, peralatan sonar dan sistem pengendalian kapal. Penggunaan dalam bidang industri bisnis juga semakin meluas dan secara signifikan memberikan kontribusi besar dalam meningkatkan daya saing mereka. 























KLASIFIKASI BIAYA

Biaya dalam terminologi keuangan didefenisikan sebagai pengorbanan sumber-sumber daya yang diadakan untuk mendapatkan keuntungan atau mencapai tujuan dimasa mendatang. Secara umum, terminologi biaya dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Dalam hubungannya dengan tujuan biaya :

  • Biaya Lansung (Direct Cost).
  • Biaya Tidak Langsung ( Indirect Cost)
2. Dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan :
  • Biaya Tetap (Fixed Cost)
  • Biaya Variabel (Variabel Cost)
3. Dalam hubunganya dengan keputusan-keputusan manajemen :
  • Biaya Marginal
  • Biaya Inkremental
  • Biaya Kesempatan (Opportunity Cost)
  • Biaya Terbenam (Sunk Cost)
Biaya langsung merupakan biaya-biaya yang dapat diidentifikasi secara langsung pada suatu proses tertentu atau output tertentu.

Biaya tidak langsung merupakan biaya-biaya yang tidak dapat diidentifikasi secara langsung pada suatu proses tertentu atau output tertentu.

Biaya tetap merupakan biaya-biaya operasi suatu fasilitas yang bersifat tetap meskipun volume output operasi tersebut berubah-ubah.

Biaya variabel merupakan biaya-biaya operasi suatu fasilitas yang berubah secara linier sesuai dengan volume output operasi tersebut.

Biaya inkremental merupakan tambahan biaya yang akan terjadi bila suatu alternatif yang dipilih berubah volume kegiatanya.

Biaya kesempatan merupakan pendapatan (penghematan) biaya yang dikorbankan sebagai akibat kita memilih alternatif tertentu.

Biaya terbenam terjadi bila terdapat perbadaan antara nilai buku dari suatu aset (misalnya mesin-mesin bangunan) dengan nilai sebenarnya ketika aset tersebut dijual.

DEPRESIASI

Depresiasi secara umum didefenisikan sebagai sejumlah ongkos yang harus disediakan (dicadangkan) perusahaan pada setiap perioda tertentu untuk melakukan penggantian mesin, peralatan, atau fasilias-fasilitas lain yang termasuk Harta Tetap ( kecuali tanah) setelah umur ekonomis dari mesin, peralatan, atau fasilitas-fasilitas lain tersebut telah terlampaui.

Depresiasi dalam akuntansi mempunyai beberapa pengertian yaitu sebagai berikut :

1. Nilai pasar : kesepakatan harga antara penjual dan pembeli terhadap suau barang dimana penjual bermaksud untuk menjual dan pembeli bermaksud untuk membeli.

2. Nilai pakai : berkaitan erat dengan pemilikan atas suatu barang atau peralatan. barang/peralatan yang dimiliki mempunyai nilai pakai tertentu bagi pemiliknya sebagai sebuah unit pelaksana kegiatan.

3. Nilai layak: nilai ini biasanya disebabkan ketidakcocokan akan harga barang tertentu sehingga terjadi tawar-menawar antara penjual dan pembeli yang akhirnya harga barang terakhir dianggap layak untuk melaksanakan penjualan dan pembelian.

4. Nilai buku : nilai atas suatu pemilikan yang ( Book Value ) dihitung pada saat pembelian dan pada saat-saat tertentu setelah dipakai (sebelum tercapai umur ekonomisnya).

5. Nilai sisa: nilai atas suatu pemilikan pada saat umur ekonomis tercapai

HISTORIS, DEFINISI DAN RUANG LINGKUP DISIPLIN TEKNIK INDUSTRI

1.1. Pendahuluan

Teknik industri - istilah ini diterjemahkan dari kata Industrial Engineering - sebagai suatu disiplin ilmu keteknikan yang baru lahir melalui suatu proses evolusi yang lama sejak Revolusi industri yang berlangsung sejak dua abad lampau. Disiplin ini muncul dan berkembang untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga-tenaga yang ahli dan terampil dalam hal perencanaan, pengorganisasian, pengoperasian serta pengendalian suatu sistem produksi/industri yang luas dan kompleks. Kebutuhan untuk meningkatkan efektifitas, efisiensi maupun produktivitas serta produksi merupakan pendorong utama munculnya disiplin Teknik Industri.

Disiplin atau profesi Teknik industri maupun Teknik dan Manajemen Industri dalam hal ini diharapkan mampu menyiapkan tenaga ahli dan terampil didalam mengelola (me"manajemen") sistem produksi atau sistem industri yang melibatkan komponen-komponen manusia, material, mesin/fasilitas produksi lainya, energy dan informasi secara integral. Disiplin ini juga mengikhtiarkan pencapaian hasil secara optimal dan pengelolaan faktor-faktor produksi yang didukung oleh pertimbangan kelayakan teknis dan kelayakan sosio-ekonomis dengan menggunakan peranan manusia sebagai faktor produksi yang utama. 

Dalam perubahan pola produksi yang memiliki kecenderungan untuk mengaplikasikan teknologi yang semakin canggih, maka disiplin teknik industri dalam hal ini mencoba menganalisis interaksi antara sistem manusia-mesin secara seimbang dan mengupayakan peningkatan produktivitas secara optimal.

1.2. Pengertian Tentang Industri dan Manajemen Industri

Secara defenitif industri diartikan sebagai suatu lokasi/ tempat dimana terdapat aktivitas produksi akan diselenggarakan, sedangkan aktifitas produksi bisa dinyatakan sebagai sekumpulan aktivitas  yang diperlukan untuk mengubah suatu kumpulan masukan ( human resources, material, energy, informasi, dll) menjadi produk keluaran ( finished product atau service) yang memiliki nilai tambah. 

Didalam proses produksi akan terjadi suatu proses perubahan bentuk (transformasi) dari input yang dimasukan baik secara phisik maupun non phisik. Agar proses produksi bisa berfungsi secara lebih efektif dan efisien maka dalam hal ini perlu dikaitkan dengan suatu proses lain yang akan mampu memberi arah, mengevaluasi performans, dan membuat penyesuaian dengan lingkungan industri yang selalu berubah-ubah. untuk maksud inilah diperlukan suatu proses manajemen yang selanjutnya lebih dikenal dengan Manajemen Industri.

Adanya proses manajemen jelas akan memberikan ketetapan mengenai:
1. Sistem nilai dan tujuan yang ingin dicapai.
2. Struktur organisasi dikaitkan dengan hirarki, tanggung jawab dan wewenang.
3. Perancangan, perencanaan dan pengendalian aktifitas operasional yang harus dilaksanakan. 

POLA KEPEMIMPINAN tanpa JUDUL

Di era kemajuan ilmu pengetahuan, informasi dan teknologi saat ini telah menjadi tuntutan bagi sebuah sistem untuk menyesuaikan diri terh...